Saturday, September 5, 2009

The Adventure of Sir Luck Helm

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Aan WU, Bainah SD, Sri Z, Tethy E (FlpJ)
Membaca cerita kocak dari dua mahasiswa yang menjadi tokoh utama buku ini, mau tidak mau telah mengingatkan saya pada serial “Lupus” yang fenomenal di jaman saya masih SMP-SMA- an dulu. Kalau Lupus dengan setting anak SMA dan segala suka duka dan kepolosannya. Seting Sir Luck Helm sudah lebih dewasa, yah...anak kuliahan gitu hlo. Tokoh Sir Luck Helm (nama aslinya Sapan) adalah anak teknik dan asistennya Mr. Watsan (Wawan) adalah anak psikologi. Dua tokoh ini bertemu dikos-kosan yang sama dan “berkiprah” sebagai detektif di Gang Umar Bakri tempat tinggal mereka.

Membaca lembar demi lembar buku ini sungguh mengasyik-masyukkan saya, sampai-sampai saya harus menunda dulu mengerjakan tugas formal saking penasarannya untuk menyelesaikan bab demi bab yang dimunculkan dalam judul kasus demi kasus yang yang harus dipecahkan dua mahasiswa yang nyambi sebagai detektif ini. Kocak, sudah tentu. Sampai-sampai saya lupa bahwa ke empat penulis dari FLP Jepang yang menggarap buku ini adalah Aan Wulandari Ustman, Tethy Ezokanzo, Bainah Sari Dewi dan Sri Zein yang notabene merupakan para ibu yang kesehariannya melalui milis saya kenal begitu menikmati tugas utama untuk membesarkan sibuah hati di tengah aneka kesibukan masing-masing. Imajinasinya ibu-ibu berempat ini luar biasa dalam penciptaan tokoh dan setting.

Mengalir, bisa saya katakan demikian untuk jalan cerita yang dipaparkan. Setiap bertemu bab baru dengan judul kasus tertentu, saya selalu ingin menyelesaikannya sampai tuntas. Kalau tidak, bisa penasaran soalnya he he. Misalnya pada Episode Misis Teri dimana suara tangisan bayi sering terdengar dari salah satu kamar kos yang penghuninya adalah jejaka. Masa udah punya bayi aja siiiy? Sungguh kita dibuat ingin tau ada apa sebenarnya dalam kasus ini.

Tokoh utama tak selalu digambarkan sebagai sosok sempurna dan bisa menyelesaikan masalah dengan mudah, namun juga digambarkan sebagai sosok manusia biasa yang punya kelemahan disana sini, rasa iri bahkan dapat berbuat khilaf juga, lalu pada gilirannya bersedia mengakui kesalahan. Sangat terasa bagi saya, adanya kelebihan utama Sir Luck Helm dibandingkan serial sejenis, yaitu konten pesan islami yang dapat sangat baik diserap pembaca melalui dialog dan tingkah laku para tokoh. Misalnya, Sir Luck Helm dan Mr. Watsan adalah orang-orang muda yang sangat menjaga shalatnya, bahkan ketika tengah beroperasi dilapangan. Keren kan?

Bahasanya juga enak, cocok menjadi bacaan segala usia. Namanya juga anak kuliahan, selipan bahasa dan bahasan ilmiahpun ikut menambah kekuatan dibuku ini, layaknya bacaan bergizi lainnya. Jadi, perlu ada seri lanjutannya nih...

Bagi saya, editing yang bagus dan bebas kesalahan yang bersifat teknis menjadi catatan tersendiri, pertanda buku ini telah dipersiapkan dengan matang sebelum akhirnya terbit dan dilepas ke pasaran oleh penulis dan penerbitnya Sinergi.
Selamat dan salam semangat selalu to FLP Jepang!
Teruslah Berkarya, Menjadi Cahaya...!

Henny Herwina Hanif