Friday, December 16, 2011

“Sekali Klik!”

Minggu sore di salah satu laboratorium Earth and Enviromental Science sebuah Univeritas di wilayah Selatan Jepang,  seorang Profesor senior dan mahasiswa S3 asal Mongolia tengah kebingungan dalam mengeprint sebuah file data. Ketika  Tiara (bukan nama sebenarnya) seorangVisiting Researcher” asal  Indonesia memasuki ruangan, iapun langsung ditanyai.

“Apakah Tiara San tahu caranya memberi nomor  halaman untuk file ini?”, tanya mahasiswa asal Mongolia  dengan wajah panik karena memang ia tidak bisa berbahasa Jepang, tapi mau tidak mau ia harus memakai komputer lab yang hanya berbahasa Jepang dengan huruf kanji bertebaran. Komputernyapun  dilengkapi software versi terbaru, sedikit bervariasi dari versi lama.

“Hm…, memberi nomor halaman ya?, begini…” jawap Tiara sambil menerangkan bagaimana caranya, menurut yang pernah ia lakukan sebelumnya.

Dalam hati ia bertanya-tanya: kenapa Professor Jepang juga tidak tahu ya..? Hm..mungkin beliau lebih familiar dengan komputer pribadinya saja....

Tidak aneh juga sih, pikirnya. Beberapa  yang hari lalu seorang mahasiswa undergraduate yang ia tanyai juga menjawab tidak tahu tentang cara memakai scanner di laboratorium ini. Tapi setelah ia coba sendiri, caranya standar saja kok, iapun sukses men-scan dan mengeprint hasilnya.  Melihat itu ia menyadari bahwa memang tidak semua orang suka mencoba, atau mau mengambil resiko tanpa pengetahuan yang memadai. Apalagi orang  Jepang  yang terbiasa jujur, kalau tidak tahu, mereka akan mengatakan apa adanya.

“Begitu saja ya? Nanti kalau di print keluar nomornya ya?” Profesor penasaran sambil melihat print preview.

“Betul Sensei, tuh nomornya sudah ada sekarang..."

“Waah, benar! You are a very smart lady!!” Profesor berteriak senang, apalagi ketika hasil print-annya sesuai dengan harapan, bertengger nomor halaman di sudud kirinya.

“Pengalaman saja kok Sensei, saya kan juga tidak bisa membaca semua huruf kanji itu, beberapa  saja yang saya tahu…” Tiara agak tersipu karena  dipuji secara berlebihan untuk hal sederhana seperti itu.

“Ya, pengalaman adalah hal yang sangat berharga dalam pekerjaan!” ujar Professor riang.

Sambil bersepeda menuju Kantor Pertemuan Warga di pusat kota, Tiara pun berfikir untuk mengambil pelajaran dari kejadian kecil hari itu. Orang Indonesia, atau warga manapun di dunia ini, kalau punya keahlian dan percaya diri, InsyaAllah akan mampu bersaing dipercaturan dunia .

Paling tidak hari  ini, Indonesia telah terbukti  unggul atas Jepang dan Mongolia hanya dengan satu “klik”an saja!, Duhay…., Lebaaynya… “ pikir Tiara sambil tersenyum dan berbegas mengayuh dalam dingin. 

Hari ini ia akan belajar memasak masakan Jepang bersama beberapa warga asing lainnya. Walau bekerja sebagai peneliti dan pengajar di perguruan tinggi, ia adalah seorang Ibu. Mengetahui  cara pembuatan dan komposisi beberapa makanan tradisonal Jepang adalah targetnya kali ini :)

Kagoshima, 16 Desember 2011

Henny Herwina


Wednesday, November 30, 2011

Ai Leviu

  Akhir April 2001, Malaysian Air. Mama dan  papa dalam perjalanan dari Indonesia untuk kembali tinggal dan sekolah ke Jepang ketika itu, setelah dua bulan di tanah air untuk penelitian. Duduk bertiga dengan penumpang lain,  tanpa ditanya papa menjelaskan pada Bapak yang duduk disebelahnya  bahwa mama tengah hamil dua bulan. Ada calon bayi di dalam perut mama, dirimu anakku.  Mama tersenyum dan membiarkan papa begitu, karena mama tahu papa begitu bangga dan bahagia dengan hadirmu.

 April-November 2001, Kanazawa Shi, Wakamatsu Machi, kopo Wakamatsu 1-3-10. Hari-hari indah kami lewati menunggu hadirmu Cinta. Pertama melihat wujud mungilmu berputar putar di rahim mama melalui bantuan Sensei di rumah sakit Nasional Kanazawa, pertama merasakan gerakanmu yang  yang hebat di perut mama, apalagi kalau ada suara musik atau suara papa.  Hari-hari pemeriksaan rutin setiap bulan dan minggu selalu mama tunggu, karena ketika itu selalu akan diketahui pertambahan panjang tubuh dan perkiraan berat badanmu, posisi tidur dan bermainmu di dalam perut mama yang membola.  Berolahraga pagi sambil menunggu papa pulang arbaito di taman dekat apato kita. Selalu mengobrol denganmu, bermain dengan tepuk tangan mama diperut dan kau selalu membalas dengan tendangan yang kuat ke tiap posisi tepukan mama.  Subhanallah sayang, dirimu bahkan bisa mengikuti  gerakan melingkar tepukan mama dengan tendangan berpola melingkar pula!  Bagaimana mama tidak bersyukur? Setiap detik hadirmu penuh dengan getaran takjub pada kuasa Sang Pencipta. Panggilan Baby untukmu langsung berubah menjadi Jilannisa, ketika Sensei memprediksikan bahwa dirimu adalah seorang putri yang cantik. Tahukah engkau sayang, dibulan-bulan terakhir mama dan papa begitu rindu untuk bertemu muka denganmu walaupun sudah berbulan-bulan kita bicara dan bermain  bersama siang dan malam.

30 November 2001. Pagi itu mama dan papa kerumah sakit, karena menurut jadwal, mama segera bisa melihat wajahmu gadis sayang, Jilan akan mampu menghirup udara dan minum sendiri setelah keluar dari rahim mama.  Berjam-jam berusaha melahirkan normal, menanti, berusaha lagi dan  melalui proses pemeriksaan berkali-kali, Alhamdulillah  akhirnya mama benar-benar bisa melihat tubuh mungilmu  yang merengek lembut  sesaat sebelum diperiksa oleh Dokter dan perawat ruang operasi. Dirimu cantik sekali sayang, dengan rambut tebal dan mulut mungil yang lucu. Jilannisa Hanifa lahir pukul 10 malam, tepat disaat salju pertama dimusim dingin tahun itu mulai mengguyur Kanazawa, kota kelahiranmu…

“Allahuakbar Allahu Akbar!.....”, suara papa  mengumandangkan nama Allah ke telingamu.  Bergetar tubuh kami dalam syukur dan haru, terhampar doa dan harapan agar dirimu kelak menjadi hamba yang berharap ridhoNya senantiasa. 

 

Tentunya lagu kita masih kau ingat bukan Nak? Bahkan sampai hari ini, mama masih ingin menyenandungkannya untukmu. Lagu khusus buatmu sejak  dalam kandungan dulu:

Jilannisa Hanifa

Gadis cantik mama

Jadilah Nisa, anak yang sholehah

Berbakti  pada orangtua…

Dan dirimu benar-benar menjadi  amanah Allah terbaik yang membuat mama dan papa tak putusnya belajar dan bersyukur. Setiap hari, setiap detiknya, tumbuh kembang dan perilakumu adalah  visualisasi kuasa dan anugrah Ilahi sekaligus. Kami mencintaimu dengan takjub. Jatuh bangun, belajar, bingung, lelah, bahagia yang muaranya selalu rasa syukur.

Tidur ternyenyakmu adalah diatas dada mama atau papa, senyum pertama, tidur membalik petama, merangkak, berdiri, bicaramu,menangismu, menebarkan bunga-bunga ke seantero jagat raya yang mampu kami lihat dan rasa.


“Hanifa jiranisa chan..!” sensei Sumiregumi mengabsen pagi itu.

“HAAAIIIK!” , teriakmu lantang sambil mengangkat tangan dari kursi makanmu. Usiamu 8 bulan ketika itu. Mama terharu. Sudah bisa tertib diabsen untuk gadis sekecil dirimu ? Sungguh mama bangga padamu

Undokai

Hapyokai

Ensoku…

Tomodachi: Mayu chan, Saho chan, Mayuko Chan, Ayana Chan…

Sumire, Tanpopo, Hyoko dan Sakura gumi, empat kelas sampai 4 tahun usiamu di Kanazawa


Oktober 2005-Sept 2010, Padang

TK Plus, SDIT Kelas I, II, III dan kelas IV kini.

Ma, Nisa jadi bendahara kelas!

Ma, tidak dapat rangking…, ow, ndak apa? Yang penting belajar?

Ma, tadi  Nisa telat ekskul sama Alifah...

Ma, mau dipesankan catering di Rumah Ice cream saja

Ma, besok berenang

Ma, beliin CD ya…

Ma, hapalan Nisa lolos test!

Ma, mau main di rumah Fauzan ya..

Ma, papa nggak mau nganterin….hiks....

Ma, Nisa mau jadi dokter hewan!  Pengen ke salon hewan….

Ma, pengen punya anjing…

 

Suatu hari diatas mobil 

“Ma, apa celana dan baju Nisa seperti  wanita yang berpakaian tapi telanjang?”

“Mmm...Nisa tahu kata-kata itu dari mana?”, mama malah balik bertanya karena heran.

“Kan kemaren mama sama Ustad saat shooting acara Cahaya Hati ngomongin berpakaian tapi telanjang kan?

“Iya benar, Nisa ngerti maksudnya?”

“Tahu dong, wanita kalau pakaiannya sempit disebut berpakaian tapi telanjang,  karena memperlihatkan bentuk tubuhnya, itu tidak boleh… haram ya Ma?”

(Alhamdulillah, rupanya Nisa merekam semuanya walaupun sepanjang shooting acara kemaren dirimu sibuk berlarian dan melompat kesana kemarin. Mama jadi tau kalau harus lebih memperhatikan apa yg kau dengar, lihat dan rasa dari sekitar, karena anak-anak seusiamu tampaknya mulai mampu menganalisa banyak hal, yang belum mama sadari sebelumnya)


Ma, ustazah minta buku La tahzan for Student…

Ma, Ustazah Sil mau bantuin menjual buku Bunda Sakura!

Ma, mamanya Najwa mau datang untuk lihat baju-baju  dan mau pesan, boleh?

Ma, boleh mama ke Jepang, tapi beliin robot dan senbei, dan pas kembalinya Nisa jemput dan kita jalan-jalan dulu di Jakarta… OK! Siap menunggu bersama papa dan nenek.. :)

 

29 November 2011, Kagoshima ken

“Ma, terimakasih kue ulang tahunnya, Ai leviu….”

Sms darimu membangunkan mama yang jatuh tertidur saat mencoba menelepon lewat skype tapi terputus, pulsapun sedang habis. Komputer papa sedang direinstal pula. Alhamdulillah, tante Vevi  yang baik ternyata kembali bersedia menolong mama membelikan kue untuk  ultahmu yang ke 10.

"ma.nisa ol pakai HP,terimakasih kue ultahnya mama sayang", tulismu pula di fb mama.  Ternyata dirimu mencoba pake fb di hp untuk menghubungi mama karena internet sdg tidak bisa.Ini baru pertama kali kaucoba. Bagus sayang, pantang menyerah.

Ah, mama kangen pada gadis kecil mama… Walau tiap hari kita ngobrol d internet dan bercanda, hari ini tentu beda.

Suara ceriamu di telepon tadi malam menghapus rasa cemas mama krn tidak bisa ada untukmu di Padang saat ini. Rencananya mau makan di luar bersama papa, nenek dan serorang teman? Itu bagus. Pergilah Nak. Robot anjingnya sudah mama siapkan, Robotactor juga sudah tersedia sebagai bonus. Besok kita akan memainkannya ya sayang, pake skype, tunjuk tombol romote yang ingin  Nisa tekan, lalu kita mainkan ;)

Semoga besok komputer papa sudah pulih (Papa ganbatte....). Sendainyapun tidak, kita akan berdoa bersama, tetaplah ceria agar mamapun begitu. Bersyukurlah atas pertambahan usia dan segala cinta yang menyelimuti kita. Selamat Ulang Tahun Cinta… Mama bangga dan bersyukur untukmu. Semoga Allah senantiasa mengampuni salah dan menguatkan kita menyusuri jalanNya.

I shiteru… sayang, otanjoubi omedetone...

Ai leviu juga…

Mama-Papa (Memelukmu dengan segenap rasa, selalu)

 

Dinihari 30 November 2011

At Kagoshima yang sepanas musim semi di musim gugur

Friday, November 11, 2011

Bersanding dengan Habibie!

Dear All,

Polling Longlist Tahap II Anugrah Pembaca Indonesia 2011 telah dibuka sejak tanggal 05 November 2011 sampai dengan 16 November 2011. Alhamduluillah, berkat pilihan pembaca, dan kerjasama yang terjalin dengan berbagai pihak buku kami "La Tahzan For Student (LTFS)" kembali masuk nominasi, bersanding dengan 10 buku pilihan pembaca lainnya, termasuk buku cerita cintanya Bapak  BJ Habibie :) 

Sudah kenal LTFS? Terasakah semangat untuk "Ganbareba Dekiru" yang ingin ditularkan? Tips belajar di Luar Negeri yang ingin dibagi?


Siapa sajakah penulisnya? Ingin kenal lebih jauh?

Silahkan klik

 http://flpjepang.net/public_html/ltfs/Penulis.html

 

Setelah itu, kita bisa vote di

http://festivalpembacaindonesia.com/2011/11/05/polling-anugerah-pembaca-indonesia-2011-longlist-tahap-ii/.

*Buku LTFS juga tersedia di Gramedia di berbagai kota di Indonesia, di Jepang melalui FLP Jepang dan Fahima. Di Sumatra Barat, juga bisa di dapatkan di toko Andalas Merchandise Pusat Bisnis UNAND belakang PKM. Selamat membaca, semoga ada hikmah yang terpetik.

 

Salam ganbaru,

Henny Herwina

Wednesday, October 19, 2011

Goodreads Indonesia - Anugerah Pembaca Indonesia 2011 (showing 1-29 of 29)

http://www.goodreads.com/topic/show/685684-anugerah-pembaca-indonesia-2011
Alhamdulillah, setelah cetak ulang dalam beberapa bulan peredaran, kali ini buku kami masuk daftar Nominasi penerima Anugrah Pembaca Indonesia -IKAPI 2011

Friday, March 25, 2011

Undangan Apresiasi Pray For Japan di Taman Budaya Padang

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bpk, Ibu, Kanda, Dinda dan Saudaraku yang di Rahmati Allah di Sumatra Barat,

Bersama ini kami sampaikan undangan agar kiranya kita semua dapat berpartisipasi dalam acara

"Apresiasi Pray For Japan"  yang InsyaAllah akan dilaksanakan pada:

 

 

Hari/tgl     : Sabtu/26 Maret 2011

Tempat     : Taman Budaya Padang

Waktu       : 16.00 WIB s/d selesai

Kegiatan   :

Silaturahmi dan dialog dengan rasa empati atas musibah yang melanda Negeri Sakura

Pengumpulan dana diselingi pertunjukan seni (puisi, lagu dan tari), merangkai origami dan sumbang kesan/harapan yang akan dipersembahkan oleh Persada Sumatra Barat, Kappija, Sastra Jepang UNAND, Sastra Jepang UBH, Akamaru kurabu, Minang kikin, FLP Sumbar dan seluruh yang berhadir.

Acara ini Insya Allah dapat terselengara berkat kerjasama PADANG TV, Taman Budaya PAdang, SIPP FeMale Radio dengan berbagai organisasi diatas

Atas kehadiran dan partisipasi semua pihak,

Kokoro kara, Arigatou Gozaimasu... ganbarimasyou!

Hormat Kami

Panitia

 

Monday, March 21, 2011

Ralat berita La Tahzan for Student Launching News di Padang TV




Pada tanggal 5 Maret 2010 lalu buku La Tahzan for Student di launching di Padang, melalui workshop kepenulisan dan diskusi dengan atase pendidikan KBRI Tokyo dalam rangkaian acara FSI Week FSI FMIPA UNAND.

Ralat Penulis terkait berita yang dibuat Padang TV adalah sbb:

1. Penulis buku LTFS adalah 15 orang pelajar dan alumni pelajar Indonesia di Jepang (bukan 3 orang wanita)

2. Kehadiran Prof Edison Munaf dalam acara ini adalah sebagai Atase Pendidikan Di KBRI Tokyo yang juga telah memberikan kesan membaca di buku LTFS

Doumo arigatou gozaimashita


Saturday, March 19, 2011

Tak Seorangpun Berani Menghentikan

“Saat gempa, sedang ada rapat penting para professor yang sangat menentukan berbagai kebijakan akhir instansi saya di Universitas Kyoto. Segera setelah gempa dengan kekuatan 9.0 Skala Richter, rapat dilanjutkan dan tak seorangpun berani menginterupsi agar dihentikan, mengingat pentingnya rapat itu. Sekitar dua jam kemudian, barulah semua menyadari bahwa rapat harus dihentikan setelah banyak pihak luar ingin menkonfirmasi pimpinan kami terkait gempa yang terjadi. Saat itu tsunami telah meluluh lantakkan Sendai dan beberapa wilayah lainnya di Jepang…,” tanpa ditanya Prof. Hiraishi Tetsuya menceritakan keadaan yang beliau alami saat gempa dan tsunami melanda Jepang.

“Sedih, begitu banyak korban dan kehancuran. Tsunami datang 15 menit setelah gempa terbesar. Sistim warning telah bekerja, tapi kebanyakan warga tak punya cukup waktu untuk mengevakuasi diri. Apalagi karena pekerjaan saya adalah merancang dan memikirkan bagaimana caranya efek tsunami tidak menyebabkan kerusakan pada daerah pantai di Jepang. Namun semua yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2009, ternyata diluar prediksi kami. Selama ini kami di Jepang memikirkan dan mengupayakan memperkecil akibat gempa dan tsunami dengan perkiraan kekuatan maksimal gempa yang akan muncul adalah 8.6 Skala Richter. Yang muncul ternyata 9.0. Artinya, energi yang muncul puluhan kali lebih besar, sehingga tembok penghalang yang kami bangun tidak berfungsi sebagai mana mestinya,” jelas sang Professor ketika ditanya bagaimana perasaan beliau  terkait musibah di Jepang.

“Saya telah mengatur kedatangan ke Padang sejak beberapa saat yang lalu ini untuk menjajaki kerjasama dengan pakar UNAND terkait persiapan kami menghapai gempa dan tsunami. Sumatra telah berpengalaman. Siapa sangka bencana ini datang. Saya tidak yakin apakah akan mendapatkan bantuan dana lagi dalam waktu dekat mengenai penelitian ini mengingat pemerintah tentu harus mengeluarkan banyak dana untuk proses pemulihan akibat gempa dan tsunami, ditambah lagi adanya ledakan reaktor nuklir. Tapi kita tidak boleh menyerah, karena justru dari  fakta yang ada saat ini, penelitian harus terus berkanjut untuk membuat prediksi ke depan berdasarkan pola yang ada sekarang!” ujar Prof optimis.

"Setelah evakuasi, saya yakin Jepang akan bergegas untuk pemulihan dalam 2 sampai 3 tahun kedepan. Terimakasih atas rasa simpati masyarakat Padang pada kami. Semoga Padang juga belajar dari bencana ini dan dapat mempersiapkan kota ini seandainya gempa dan tsunami melanda,' jelas Prof ketika ditanya apa langkah Jepang dewasa ini terhadap bencana yang telah terjadi. 

Saran untuk Padang?

"Sosialisasi ke masyarakat harus lebih di tingkatkan. Jalur evakuasi dan cara yang jelas harus diajarkan lebih baik dan terus menerus.  Waktu evakuasi 20 menit setelah gempa saya pikir masuk akal, walaupun 30 menit sebenarnya lebih baik. Tapi untuk Padang, kekuatan tsunami akan tersaring oleh beberapa pulau kecil seperti Mentawai dan lainnya, sehingga akan cukup waktu."

Dikutip dari Siaran bersama SIPP FeMale Radio Padang, 15 Maret 2011, pukul 20.00-21.00 WIB, bersama Prof. Tetsuya Hiraishi, Disaster Prevention Research Institute, Kyoto University. Terimakasih pada Pak Uyung, Pak Hakam dan Tina (Dekan , PD3 dan panitia pendamping Fakultas teknik UNAND) untuk memfasilitasi kedatangan narasumber ke studio. Pastinya arigatou gozaimasu untuk Mba Ell Dahlan, Devi dan Utie brotherhood of SIPP FeMale Radio. 

Sunday, March 13, 2011

Launching buku La Tahzan for Student bersama Atase pendidikan KBRI Tokyo

http://www.facebook.com/album.php?aid=2097683&id=1046070317&saved#!/album.php?aid=2097268&id=1046070317
Alhamdulillah, berkat kerjasama banyak pihak, Mailinglist FLP Jepang, Mailinglist LTFS, FSI FMIPA UNAND, LPPH, SIPP Female Radio, Padang TV, Mizan, Andalas Merchandise dan Bpk Prof. Edison Munaf, acara dapat berjalan sesuai harapan. Semoga banyak manfaat yang didapat oleh lebih dari 200 peserta dan pembaca LTFS. Minna arigatou gozaimashita :)

Tuesday, February 15, 2011

Launching I Buku LaTahzan For Student dan Kopdar Penulis buku2 Inspiratifnya LPPH (LTFT, dll)


Ada yg bilang; "kok wanita semua?'. naa, kenapa hayoo??

Alhamdulillah bisa menyaksikan langsung peluncuran buku terbarunya FLP Jepang. Pada saat yang sama, yang tak kalah serunya, bisa kopdaran dgn beberapa penulis luar biasa yang sebelumnya baru bisa ditemui di dunia maya (mailing list maupun multiply).
Dan, hm.....ssennnnaaangnyaaa .... :)

Tuesday, February 8, 2011

Telah Terbit !: Buku La Tahzan For Student, persembahan FLP Jepang-LPPH

Dear Sahabat, 

dengan bangga kami informasikan, buku terbaru FLP Jepang,  "La tahzan for students" sudah terbit!
 
Buku ini mengisahkan perjuangan para pelajar Indonesia dalam menuntut ilmu di negeri Jepang. Ide berawal dari kegundahan seorang pelajar yang sering menghadapi rintangan selama kuliahnya. Dengan maksud berbagi semangat dalam belajar, dia mengajak beberapa pelajar dan mantan pelajar di Jepang untuk bergabung menuliskan kisah perjuangan mereka.
 
Selain kisah perjuangan para pelajar, buku ini dilengkapi dengan:
1. Tips Mencari Beasiswa ke Jepang (Febty F dan Rahma N)
2. Tips Mencari Profesor (Khoirul Anwar)
3. Tips Belajar Bahasa Jepang Secara Mandiri (Dina Faoziah)
4. Tips Hidup Murah di Jepang (Ami Mizuno dan Sri Yayu)
5. Tips Jalan-Jalan Murah di Jepang (Ami Mizuno dan Sri Yayu)
 
Buku tersebut bisa didapatkan di toko-toko buku seperti Gramedia dan Gunung Agung di Indonesia. Bagi pemesan di Jepang dan Indonesia, anda bisa menghubungi para penulis yang ada di buku ini. Informasi lengkapnya mohon dilihat di:
http://flpjepang.net/public_html/ltfs/Penulis.html
 
Berikut adalah beberapa komentar dari pembaca:
 
1.  Saya Putri (mhsswa dr sumbar), kemaren hbs bca tulisan bapak dlm buku Laa Tahzan for Students (terbitan Lingkar PEna). Subhanallah wl hamdulillah, kisah bapak begitu menginspirasi putri, yg kemaren sempat "down" gara2 kuliah.. hhe
Kbetulan di halaman akhir disediakan biography penulis, jadilah putri mengontak "manusia2 hebat" disana, termasuk bapak.. Kapan2 boleh crita lebih lanjut kan pak? - Dikirimkan ke Lisman Suryanegara


2.Cuma hanya ada satu kata WOW,,,pengalaman dan pelajaran yang sangat memotivasi... Jepang yang menjadi referensi yang wah..dikalangan para pencari ilmu menjadi masukkan yang sangat menginspirasi...
Lebih enaknya, dalam buku ini juga disertai Tips-tips yang luar biasa dari orang-orang yang subhanallah luar biasa juga,,,semoga laila tidak malu untuk memiliki impian yang sama,,melanjutkan studi ke negri Jepang ....SUMANGAIK... man jadda wa jadda...Jika kita bersungguh-sungguh yakinlah Allah kan slalu membantu untuk mewujudkan impian kita!!!
Laila Najmi-FMIPA UNAND-Dikirimkan ke Henny Hewina Hanif
 
3.Dengan dikirimnya email ini kepada para Penulis Buku "La Tahzan for Students", artinya saya telah selesai membaca kisah-kisah Anda semuanya. Sungguh merupakan kisah yang hebat dan membakar semangat, terutama kisah dari Mas Khoirul dan Mbak Yayu yang cukup lengkap bercerita perjuangan di sana. Kisah-kisah dari penulis lain juga memberikan gambaran yang menarik lagi tentang kehidupan dan perjuangan di Jepang. Dan, kalau boleh memberi nilai, saya berikan nilai 9 untuk buku ini :-)
Joko Setiawan-Bandung: dikirimkan ke semua penulis!


4. Assalam Wb.Wb...Subhanallah isi bukunya luar biasa buk,,,Via yang sebelumnya gak  pernah punya mimpi untuk kuliah di Jepang..eh,,tiba2 jadi berimpian kepengen kuliah disana juga...walaupun hanya baru mimpi, tapi mimpi awal dari segalanya kan buk...?he2..makasih atas limpahan pengalaman yang telah pernah di alami buk...
budaya jepang yang sangat bersahabat dan tidak jauh bedanya dengan budaya kita (kan sama2 budaya timur)..dan juga sangat penasaran gimana pemandangan salju berjatuhan dan indahnya musim semi disana...makasih inspirasi yang sangat luar biasa buk ^_^  (auvianis bio 07/ Via- Padang)-Dikirimkan ke Henny Hewina Hanif

Jadi, buruan dapatkan bukunya dan raih inspirasinya!

Keterangan foto:

1. Cover LTFS

2. Laila dan Najmi chan :)

 

Thursday, February 3, 2011

Nikmatnya Peran Pengganti

Tiga minggu yang lalu, tepat sehari sebelum acara, kesediaan saya baru diminta oleh panitia Seminar Nasional BEM KM FMIPA UNAND, karena mereka butuh pengganti bagi moderator yang tiba-tiba berhalangan. Meski diawal rasanya tak terlalu nyaman, keinginan untuk membantu panitia yang tengah kebingungan pada detik-detik terakhir dan membayangkan serunya berdialog dengan mahasiswa dalam suasana diluar perkuliahan akhirnya membuat saya mengiyakan. Apalagi janji  untuk berenang dengan sikecil dibolehkannya diundur sampai tengah hari  :)

Senang bisa berdialog dengan narasumber: Sekjen MIPA Net dan Ketua Forum Dekan MIPA se Indonesia yang ramah dan kebapakan, Dr. Hasim, DEA (IPB, alumni Perancis). Pernyataan beliau bahwa mempelajari sains adalah untuk menjadi ulama dan pentingnya membahas ayat2 semesta banyak menarik minat peserta. Sebagai pejuang sains di tingkat nasional, beliau mengemukakan target yang tengah digodok di kementrian pendidikan bahwa seorang guru yang akan membekali siswa dengan visi kedepan sebaiknya adalah saintis. Seorang saintis yg  menguasai bidangnya kemudian diberi pendidikan keguruan selama setahun dianggap lebih menjanjikan bagi masa depan bangsa. Saintis yg menjadi pengajar diharapkan akan mengubah bangsa ini menjadi jauh lebih baik, karena sains sangatlah penting bagi banyak sekali bidang-bidang aplikatif.

Pembicara selanjutnya dari LIPI, Ketua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia, Dr. Nurul Taufiqu Rahman yang sudah 14 tahun sekolah dan bekerja di Jepang (Kagoshima University), tapi memilih pulang ke Indonesia, mengabdi dengan segala keterbatasan yang diberikan instansinya (awal kembali dari Jepang hanya punya mesin bubut di ruang kerjanya). "Bekerja, bekerja dan bekerja!", adalah motto Dr. Nurul, sehingga dalam 1 tahun bisa menghasilkan alat bermutu  yang telah mendapatkan pasar di dalam dan luar negeri serta 40 publikasi ilmiah. Memulai dari hal sederhana, percaya diri dan mandiri sebagai saintis adalah pesan yg muncul dari berbagai urain beliau.

Alhamdulillah setengah hari yang bermakna dan terasa membuat jiwa bertambah kaya di setiap menitnya, telah terlewati bersama dua orang yang sangat menguasai bidangnya serta generasi muda yg penuh semangat (mahasiswa UNAND, UBH, dan IAIN, alumni serta masyarakat umum). Terima kasih untuk forum bergizi yang difasilitasi panitia yang hebat. Semoga informasi dan motivasi yang terpapar dalam acara kali ini membuat kita semua menjadi lebih baik melangkah!

Untuk yang paling hebat dan menentukan, putri kecilku Jilannisa. Terimakasih untuk toleransi dan sabarnya ya Nak :)

Padang, Awal Februari 2011

Web Buku Terbaru Kami: LTFS

http://flpjepang.net/public_html/ltfs/index.html
Alhamdulillah FLP Jepang kembali hadir untuk pembacanya.

Kami bersyukur telah dapat menyatukan beberapa kisah penuh perjuangan para pelajar Indonesia untuk meraih asa di negeri sakura.

"Ganbareba, dekiru!", gabungan kata yang amat penting untuk membakar semangat agar tetap nyala diantara terpaan aral melintang dalam menempuh kehidupan dan studi.

FLP Jepang bersama LPPH dalam persembahannya bagi pembaca di awal 2011: La Tahzan for Student...

Sunday, January 2, 2011

Segera terbit: La Tahzan For Students Book "Ganbareba Dekiruyo!"

InsyaAllah segera terbit bulan ini, buku kedua saya dengan teman-teman di FLP Jepang!

Sebuah buku yang perlu dibaca oleh siapapun yang selalu ingin maju dan percaya bahwa jika kita berjuang dengan gigih, kita akan menjadi pemenang kehidupan. Ganbareba dekiru!

Temukan berbagai kisah inspiratif dari 15 penulisnya yang pernah dan sedang menuntut ilmu di Negeri Sakura. Spesial bagi pembaca akan ada suguhan aneka tips untuk merasa nyaman dan survive hidup di Jepang, belajar bahasa Jepang secara mandiri, sampai dengan resep super untuk mendapatkan Profesor yang akan membimbing kita dalam studi. Hm... :)