Tuesday, June 28, 2005

Hey! Ayo Kehutan bersama C.W. Nicol!

Rating:★★★★
Category:Other
Kanazawa, 28 Juni 2005

Hari ini cukup special karena berkesempatan meliput dan wawancara singkat
dengan seorang novelist dan naturalist terkenal C.W.Nicol. Karyanya antara lain adalah: From the root of Africa, Harpoon, Japan: the cycle of life, Moving Zen: Karate as the way to Gentleness, Ayukawa: a whalerstown: whales and whalers: Do the Japanese really eat whales

Pria bertubuh besar dengan wajah yang selalu kemerahan dan brewokan
ini di Jepang juga dikenal dengan sebutan Akaoni (Red Devil). Ia
adalah seorang penulis yang terkenal vokal untuk urusan perlindungan
terhadap kelestarian hutan, dan penangkapan ikan paus yang kontroversial
di negara ini. Ia juga aktif sebagai penulis cerita anak, menerbitkan
beberapa buku masakan, pembuat film dokumenter, karateka, konsultan untuk
masalah lingkungan dan sebagai pembicara tentang lingkungan
didalam dan luar Jepang (tempat tinggal tetapnya yang dipilihnya sejak
20 tahun yang lalu). Namun gelar yang sepintas terkesan menyeramkan akan dirinya
akan sama sekali terlupakan bila sudah mendengar langsung tuturnya tentang hutan, terutama hutan miliknya di Kurohime, Nagano,
Jepang, yang diberi nama Afan Mori. Afan Mori adalah sebuah bukit yang
dibelinya, kemudian diisi dengan aneka jenis pohon, burung dan
serangga, sarang lebah dan sebagainya, demi menciptakan sebuah hutan
yang layak bagi aneka tumbuhan dan binatang, sekaligus sebagai
"barrier" agar binatang buas, seperti beruang liar tidak masuk
kepemukiman dan menjadi ancaman bagi penduduk. Kegiatan ini
berawal karena rasa frustasinya dengan keadaan hutan Jepang yang semakin hari semakin menyedihkan.

Sebagai pembicara utama dalam symposium bertemakan "Hey, Mari Kehutan" yang diselengarakan di gedung kebudayaan Kanazawa City, Rabu sore ini, Nicol dengan santai bercerita tentang biografinya, alasan kenapa ia
memutuskan Jepang sebagai tempat tinggal, diakhiri dengan himbauan
kepada pemerintah dan semua orang agar menyadari bahwa merusak hutan,
tidak hanya merusak ekosistim tumbuhan, tetapi juga mahkluk hidup
lainnya yang tergantung pada kealamian hutan, seperti beruang, aneka
burung dan serangga, bahkan ikan. Hutan di Jepang telah banyak ditebang
secara serampangan dan diganti dengan pohon dari jenis Conifera yang
menyebabkan menurunnya biodiversitas secara drastis, atau karena
banyaknya pembangunan dam yang merusak lingkungan alami. Pemutaran
vidio selama beberapa menit dalam presentasinya yang berdurasi 1 jam
tentang Afan Mori diiringi dengan suara kicauan burung yang diambil
tanpa editing dari "forest"nya, memberikan kesan khusus. Kicauan
burung, adalah salah satu keindahan suara alam yang belakangan ini telah
menjadi suara langka yang sukar untuk didengarkan ditempat lain di
Jepang, di daerah hutan sekalipun.

Setelah pembicaraan Nicol, acara dilanjutkan dengan diskusi antara beberapa tokoh masyarakat yang dipimpin, Dr. Naoto Kamata dari Kanazawa University. Peserta berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pemerintahan, LSM, departemen kehutanan, sampai wartawan. Anehnya, pembicaraan dalam diskusi mereka malah terkesan tidak mendukung himbauan Nicol, tetapi sibuk
berargumentasi tentang program yang sedang mereka jalankan, bagaimana
kesulitan dan upaya terbaik memanfaatkan kayu, terutama pembicara dari
bidang kehutanan. Geofrey Consolvo, staff pengajar di COE
program Kanazawa University mengomentari bahwa pembicara dari kehutanan
terkesan tidak bersahabat dengan lingkungan dan sesi diskusi terasa
membosankan, apalagi pengunjung tidak diberi kesempatan mengeluarkan
pendapat atau bahkan sekedar bertanya. "Seperti program talk show yang
sudah diatur", Linawati, mahasiswa asal Indonesia menimpali. Acara ini
disponsori oleh Stasiun Televisi Kanazawa.

Ditanya pendapatnya mengenai pengelolaan hutan di Indonesia, setelah tertegun sesaat, Nicol akhirnya menyarankan , "Indonesia, jangan jual hutanmu pada Jepang!". Beliau ikut prihatin tidak saja dengan keadaan hutan di
Jepang, Ethiophia, Canada dan beberapa negara yang pernah menjadi
tempat tinggalnya, tetapi juga hutan Indonesia, Malaysia , Cina dan
Filipina yang telah memenuhi 80 % kebutuhan belanja Jepang akan kayu,
namun belum melaksanakan aturan standar penebangan hutan dengan benar
demi menjaga kelestarian hutan itu sendiri.

Saturday, June 18, 2005

Mengukir Neraka




Marah
Ketika kubiarkan kau meraja
aku lega
sesaat

Sisakan rasa
bersalah yang perih
luka yang nganga
Panas yang aneh
karena sepertinya
aku telah mengukir neraka
di diri


Astaghfirullahal'adziim...


(Kanazawa 16 Juni 2005, Henny Herwina)

Sunday, June 12, 2005

Ayam Panggang Sederhana


Description:
Menu ini adalah salah satu menu untuk lelang makanan di acara Atrakasi Kesenian dan Bazar Makanan, acara pengumpulan dana untuk membantu pendidikan Anak Aceh, 20 February 2005 di Kanazawa City.

Ingredients:
Bumbu Ayam:
1.Ayam seluruh badan yang sudah dibersihkan
2.Santan kelapa
3. Kunyit 1 ruas jari
4. Jahe 1 ruas jari.
5. 3 siung bawang putih
6. 6 siung bawang merah/bawang bombai
7. Kecap manis
8. Kubis (1/4)
9. Garam secukupnya

Bumbu sambal:
- Terasi secukupnya
- Bawang merah/bombai secukupnya
- Cabe merah secukupnya
- Garam

Directions:
Ayam:
1. Haluskan bumbu, masukkan kedalam panci masak. Tambahkan santan dan air secukupnya. Nyalakan api sedang.
2. Potong kasar bawang bombai dan kubis, masukkan kedalam perut ayam.
3. Masukkan ayam kedalam panci masak, biarkan sampai ayam empuk (20-30 menit).
4. Setelah ayam cukup empuk, keluarkan dari panci, lalu luluri dengan kecap manis, panaskan dengan oven 170 derajat. Balikkan badan ayam bila bagian atas telah cukup matang, lumuri kecap dan panaskan kembali (masing-masing 8-15 menit).
5. Ayam siap dimakan (sebaiknya panas) bersama saus cabe pedas/sedang /manis dan salad

Sambal:
- Tumis bawang merah sampai harum
- Masukkan terasi, aduk sampai harum
- Tambahkan cabe merah dan garam (tambahkan sedikit air mencegah hangus, apalagi kalau yang dipakai cabe bubuk).

Lebih nikmat dimakan bersama Nasi Putih yang mengepul...
Bisa dikonsumsi anak atau dewasa bila tidak bersama sambal...

Friday, June 10, 2005

Puisi buat Faiz





Tidurlah yang lelap malam ini


Pangeran,
tidurlah yang lelap malam ini
biar kuhapus airmata
yang mengering hanya
ketika mimpi tiba

Kurasakan gundahnya jiwa
letihnya hatimu
memikirkan nasib negeri
keangkaraan durjana
keacuhan sesama
kerasnya medan laga
juga nasib rakyat jelata

Pangeran,
jelanglah mimpi
temuilah bidadari itu kini
ajaklah bersenda
gadis kecil yang kau tangisi kepergian tragisnya
yang kau sesalkan kenapa
terjadi disudut negeri

Tidurlah yang lelap malam ini, segarkan ragamu
karena ketika esok terjaga
sahabat menanti
guru menanti
negeri ini menanti
perhatian dan pedulimu
teriakan kegeramanmu
keteduhan ucapmu lagi



Buat Ananda Abdurahman Faiz
(Kanazawa, 10 Juni 2005)



Setelah membaca puisimu:
http://helvytr.multiply.com/journal/item/104

Sunday, June 5, 2005

Keanggunan Mawar




Yang Maha Agung
Setiap ku bersyukur
Setiap kuterkagum
Berlipat ganda nikmatmu
Tak terhitung

Taman Mawar di Kanazawa (Liputan1)



5 Juni 2005



Baru 2 hari ini saya terkagum-kagum dengan Mawar merah yang terlihat
diluar angkasa, hari ini secara tidak diduga Yang Maha Kaya menuntun langkah saya
kesebuah Taman Mawar yang spektakuler! Letaknya diatas gunung
(Utatsuyama), beberapa menit dengan mobil dari apartemen kami. 
Tadinya kesana untuk mengantarkan Jilannisa main layang-layang yang dia
peroleh dari Sebuah Toko elektonik yang sedang ulang  tahun,
lewat  sebuah game yang dimenangkan papanya.

Bayangkan, bunga mawar segala warna ada; merah, putih, kuning, orange,
ungu, pink, mix beberapa warna, belum lagi variasi lavender dan bunga-bunga
lain yang belum saya kenal.

Ingin tahu laporan lengkapnya? Tunggu postingan terbaru di bagian Photos! (seperti iklan media saja hi hi).



hennyf




Saturday, June 4, 2005

Sakura dan Cinta




Tak hanya keindahan
Tapi makna kasih dan kemegahan Ilahi
datang padaku bersama cinta
selalu
Ibu, kekasih, anak-anak, sahabat
dan dunia

Ya Rabbi
Tak terhingga syukurku atas Anugrahmu
Yang kurasa dalam jalinan hari hari

Ya Rahman
jagalah hatiku untukMu
disetiap denyut nadi




(Kado kecil untuk sahabat MP yang telah sudi menerimaku di komunitas ini dan Sahabat Fahima yang kukasihi)
Kanazawa, 11 Juni 2005

Note:
Semua foto disini adalah koleksi saya dan teman (Indah, Lina dan Ida). Sebagian besar diambil musim semi, pertengahan April tahun ini, dan sebagian kecil cuplikan dari tahun lalu dan sebelumnya. Lokasi: Kenrokuen (Taman Kenroku), Utatsuyama (Bukit Utatsu), Asanogawa (Sungai Asano). Semuanya hanya berada disekitar kediaman saya saat ini, Kanazawa shi, Ishikawa ken.

Thursday, June 2, 2005

Mawar Merah, salahsatu bukti keagungan Allah




Dapat postingan menakjubkan dari Mba Ervin, semoga bermanfaat:

Subhanallah....Sungguh ini salah satu bukti kecil dari sekian banyak
bukti akan kebenaran wahyu Allah, pencipta- penguasa jagat raya...Silahkan klik ke:
http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/ap991031.html



Atau
http://hubblesite.org/newscenter/newsdesk/archive/releases/1995/01/image/a

Mawar Merah



Gambar ini berhasil diambil oleh Hubble Space Telescope NASA
Kita melihatnya kini apa yang telah diucapkan 1400 tahun yang lalu
oleh
Muhammad SAW, firman Allah dalam Al-Quran :

"Maka apabila langit terbelah dan menjadi MAWAR MERAH seperti
(kilapan)
minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Al
Qur'an, Surah Ar Rahman 37 - 38).

Subhanallah, Maha Suci Allah dan sungguh benar Muhammad adalah
Rasul-Mu!. Sungguh benarlah firman-Mu :

" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di
segenap penjuru langit dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah
bagi mereka bahwa Al Qur'an itu adalah benar.


Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Tuhanmu
menjadi saksi atas segala sesuatu?". (AL Qur'an, Surah Al Fushshilat
53)

Gambar diambil dari situs NASA, Astronomy Picture of the Day



Note:

Tafsir dari ayat-ayat diatas tidak langsung bisa dihubungkan dengan
foto, tetapi dari foto tersebut diharapkan semakin mengingatkan kita
akan ke ke Agungan-dan ke Besaran Allah.







Midori Kids Class, with Emily: Malaysia

Start:     Jun 7, '05 4:30a
End:     Jun 7, '05 5:30a

Wednesday, June 1, 2005

Jilannisa dapat award!?



***************
 
 0

*********
 
 0

Pukul 8. 30 malam waktu itu, Jilannisa Hanifa (3 th), gadisku terkasih, menyambutku dengan penuh keceriaan di pintu apartemen kecil kami. Wajah manis yang kurindukan,  menghambur
ke dalam pelukanku.

 "Mama, aitakatta yo.. (mama, Aku kangen..sekali....)" katanya dengan wajah dan intonasi sendu campur senang.

"Mama juga sayang.." kataku senang sambil mencium kedua pipinya.

Karena sejak berusia 8 bulan sudah harus sekolah, mau tidak mau bahasa Jepangnya
lebih lancar dari bahasa Indonesia. Walaupun begitu sebisa mungkin aku
berbahasa Indonesia dengannya, tapi, walaupun kelihatannya mengerti apa yang kukatakan, tetap saja yang keluar dari mulut mungilnya adalah bahasa yang didapatnya dari sekolah sejak pagi sampai sore, dari Senin sampai Jumat itu..


 "Koci wa (yang ini)?" tagihnya sambil menunjuk keningnya sendiri

"Ha ha...Cu", kucium dia sepuasnya dengan gemas.

"Hi  hi hi", gadisku senang dan menggelinjang.

"Haik, mama ni pre-sen-to (haik hadiah buat mama)!", ia mengulurkan selembar kertas berwarna merah jambu.


"Apa ini gadis?".


"Nisa... kyou, sensei kara moratta no (Nisa dapat dari sensei hari ini)".


"Arigatou nak", kupeluk Nisa dipangkuanku.


Kubaca kertas itu dengan agak penasaran. Ternyata sebuah pernyataan atau sertifikat sederhana bahwa Jilannisa Hanifa mendapat penghargaan dari sekolah, karena dalam 3 bulan terakhir telah meminjam dan membaca 24 buku dari perpustakaan sekolahnya.
Tertulis  antara lain bahwa  keluarga dengan kebiasaan membaca bagi anak
sejak kecil adalah hal yang  bagus sekali dan patut diteladani


"Wah...!!!??"


"Sugoi....Nisa hebat.., jouzu..!", pujiku.

"Anak papa sih..", papa mengagetkan dengan memeluk dari belakang kami berdua sekaligus.

"He he he", Nisa tertawa senang, tapi tangannya tak lepas merangkul leherku.


Keesokan harinya, ketika mengantarkan Nisa kesekolah dipagi hari, kudengarkan
keterangan sensei (gurunya) yang mengatakan Jilannisa kemaren
menerima penghargaan rajin membaca itu dalam sebuah upacara resmi
disekolah, dan ia tampil kedepan ketika dipanggil dengan penuh percaya
diri, walaupun ditonton banyak orang.
Sebuah pengalaman dan penghargaan kecil bagi gadis kecilku, tapi semoga menjadi  pemicu semangat yang besar baginya dan bagi
kami dalam menimba Ilmu. Amin. .

Kanazawa, Awal Juni 2005