Tuesday, October 4, 2005

Sajian Spesial dari FLP dan Radio Tarbiyah: "Pelangi Ramadhan"




Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

 

"...Mata saya basah, menyelami batin
Mimin. Tiba-tiba saya merasa syukur saya teramat dangkal dibandingkan
dengan nikmatNya selama ini. Rasa malu menyergap seluruh keberadaan
saya...(
dari Doa Yang Selalu Dikabulkan; Helvy Tiana Rosa)".

 

"Andai kamu tahu Keil...di jajaran
hari-hari itu beribu duka melesatkan serta mengombang-ambing aku dalam
perasaan bersalah telah meninggalkanmu dulu. Ada beribu andai
beterbangan mengintari kepalaku. Andai aku masih bisa membawamu
kembali...andai...(
dari Keil, Duka Itu; Arida Istiarti)".

 

 

Marhaban ya Ramadhan...

 

Sejumput sapa kami hadirkan

tuk temani anda

menapak titian hari

ke kesyahduan bulan yang suci ini

 

Selaksa kisah anak manusia

dengan berbagai goresan warna kehidupan

terangkum indah dalam untaian

"Pelangi Ramadhan"

 

 

Sebuah sajian spesial persembahan Forum Lingkar Pena Jepang

dan Forum Lingkar Pena Surabaya, bekerjasama dengan Radio Tarbiyah

 

Nantikan untaian hikmah yang menyejukkan jiwa !

 

di acara: "PELANGI RAMADHAN"

 

 

Setiap Hari !

mulai 1 Ramadhan 1426 H (5 Oktober 2005)

3 kali sehari pada kisaran waktu

03:30, 10:30 dan 16.30 JST atau 01:30, 08:30 dan 14.30 WIB

di Radio Tarbiyah (untuk mendengar klik  http://www.radiotarbiyah.net/listen.pls)

 

Jangan Lewatkan...

 

 

Untuk memberikan saran, kritikan, kesan atau usulan mengenai materi atau jam tayang acara ini, kami nantikan sapa anda di pelangi_ramadhan@yahoo.com

 

 

Tak lupa kami haturkan maaf lahir dan batin, semoga memasuki Ramadhan ini kita
diberi kebeningan hati dan keteguhan niat dalam meningkatkan ibadah
.

 

 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

FLP Jepang





Saturday, October 1, 2005

Wisuda yang sepi di Kanazawa




Sebenarnya ini wisuda ke empat yang seharusnya kuikuti, tapi menjadi yang kedua, karena di tahun 1998 aku tak bisa ikut wisuda di ITB karena harus ke Jepang sehari sebelumnya. Lalu tahun 2001 tak bisa ikut wisuda di Univ Kanazawa, karena harus penelitian ke Indonesia hik hiks.

Kemaren, hampir 5 tahun setelah terpaksa bersikap tak peduli dengan hari wisuda, aku bela-belain ikutan, walaupun dengan persiapan teramat seadanya.

Karena 6 tahun yang lalu, aku pernah menyaksikan wisuda kelulusan seorang teman, aku tidak kaget kalau suasana wisuda di sini amat berbeda dengan di Indonesia.

Kalau di Indonesia, hampir seluruh keluarga terutama orang tua ingin ikut menyaksikan hari wisuda kita, kalau di Jepang, sangaaat.... jarang ada keluarga yang datang ke upacara. Maksudnya orang Jepang sendiri. Entahlah kalau di luar upacara...

Kalau mahasiswa asing sih, wajar saja, pikirku. Tapi pernah juga sih aku heran dan garuk-garuk kepala sendiri ketika bertanya pada seorang temanku, kenapa ia tak menghadiri wisuda suaminya di Kanazawa juga 6 th yang lalu itu. Doi malah balik heran, emangnya harus datang? hu hu hu, aku hanya bisa bingung, sudah ketularan kali ya...dah lama banget sih di Jepang doinya. Aku aja yang masih Ngindonesia mikirnya, bahkan sampe sekarang...tak ingin berubah ceritanya. Melihat binar bangga di mata orang tua, berbagi bahagia jika itu mungkin, kenapa tidak?

Wisuda yang kuikuti, pesertanya hanya lulusan S2 dan S3, otomatis menjadi lebih sepi lagi. Tapi toh kehikmadan, kebahagiaan dan keharuan tetap terasa. Bahkan ada teman yang keluarganya datang dari luar negeri khusus buat hari istimewa tersebut.

Untukku, hanya ada Uda, dan itu sudah lebih dari cukup :)
Alhamdulillah...