Monday, May 19, 2008

Hingga Silaturahmi Terjalin Indah (GANS di Hati Pembacanya (3))

Setelah mendengarkan bedah GANS yang memukau dan mendapat hadiah puisi dari Prof Satni Eka Putra yang membuatku takjub serta tak henti-hentinya bersyukur, sesi kedua acara Bedah GANS pada acara Pesta Buku dan Pendidikan Minangkabau kembali dilanjutkan dengan mempersilahkan hadirin yang ingin bertanya atau berkomentar.

 

Randi Wahyudi dari FLP Sumbar minta diberi gambaran cara menerbitkan tulisan menjadi buku dan penjelasan tentang alasan penolakan GANS sebelumnya oleh penerbit berbeda. Fitri, gadis manis dari Fakultas Ekonomi UNAND, ingin dijelaskan lebih jauh mengenai tips and trick mendapatkan beasiswa ke Jepang. Melisa Fitri dari Jurusan Bahasa Jepang Universitas Bung Hata Padang, menjadi penanya terakhir dalam acara Bedah GANS. Hampir sama dengan komentar sebelumnya, walau kuliah di Sastra Jepang, ia merasa sangat sedikit mendapat informasi tentang kehidupan di Jepang yang lebih spesifik seperti pada GANS. Gadis berkerudung ini  ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana perjuangan sebagai muslimah di Jepang. 

 

Acara bedah buku GANS diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari Zikrul Hakim kepada moderator dan pembicara. Masing-masing mendapatkan bingkisan bermotif mawar merah dari Pak Joni sebelum kembali membaur dengan semua hadirin. Sekali lagi aku dipanggil MC ke panggung, kali ini untuk Soft Launching buku Persembahan Cinta, mewakili para penulis dan penyuntingnya Teh Pipiet Senja. Secara singkat kujelaskan gambaran tentang buku tersebut, kumpulan curhat pasangan suami istri yang penuh dengan cinta dan pengertian mendalam tentang pasangan hidup. Buku ini dipersembahkan oleh 30 penulis dari berbagai negara (antara lain dari Perancis, Mesir, Singapura dan Indonesia). Dua orang penulis FLP Jepang juga terlibat didalamnya, yaitu aku sendiri dan Mba Aan Wulandari, PJ Sakura Project 1 FLP Jepang. Pak Joni kemudian melanjutkan dengan Launching buku Ungu Pernikahan, yang disunting oleh Pipiet Senja, Titi Said dkk.

 

Sesaat setelah mempersilahkan kami turun panggung,  MC mengumumkan pemenang doorprize yang berhak mendapatkankan buku GANS secara gratis dari Zikrul. Tinggal beberapa langkah lagi sebelum mencapai tempat duduk, aku dicegat oleh para pembeli buku GANS yang sedemikian rupa telah membentuk antrian untuk meminta tanda tanganku sebagai perwakilan penulis di GANS. Aku dipersilahkan duduk di kursi panitia disamping panggung dengan sebuah pena yang telah disiapkan kru Zikrul. Aku membayangkan tugas seperti ini tentu telah dilakukan berkali-kali oleh para penulis profesional seperti Teh Pipiet Senja atau Mbak Helvy Tiana Rosa, serta berderet nama beken lainnya. Hla, aku?

 

Antara percaya dan tidak dengan kenyataan di depan mata, aku telah duduk dan menyapa ramah para pembeli GANS, berterima kasih dan berusaha memikirkan pesan terbaik yang bisa kukarang saat itu. Seharusnya menulis apa ya diatas tanda tanganku? Benar-benar aku tak mempersiapkan diri untuk episode setelah bedah buku seperti ini. Kepikiran pun tidak pernah. Apa boleh buat. Dengan semangat mewakili rekan penulis lainnya di GANS dan harus profesional, kugoreskan pena diatas lembaran buku yang telah dibuka oleh setiap pemilik barunya didepanku.

 

”Arigatou.... Sensei, itsuka... sodang shitemo yoroshi desuka?” tanya  Ibu Nanda, guru bahasa Jepang disalah satu SMU terkenal kota Padang.

 

”Ibu, minta tanda tangannya ya...? Itu..... artinya apa Bu? tanya seorang siswa SMA yang jadi agak bingung ketika kugores bukunya dengan hiragana.

 

”Cari sendiri ya ..he he”, godaku.

 

”Uni..selamat ya...., kalau Uni diundang ke Bengkulu, bersedia bukan?” tiba-tiba seorang pemuda bertanya padaku sambil menyodorkan dua buah GANS.

 

Aku menatapnya sambil memutar otak, rasanya belum pernah melihat pemuda itu.

 

”Ini rekan kita Elzam, ketua FLP Bengkulu Buk..”, jelas Fauzul, sekjen FLP Sumbar yang mendampinginya.

 

” Oooo.....?, oh ya!, tadi pagi Fauzul sempat bilang lewat sms ya..? Terima kasih sudah datang diacara kita Elzam! Jadi semacam ajang silaturahmi FLP nih ya.....he he !, InsyaAllah jika waktunya bisa disesuaikan, dengan senang hati...”, aku menjawab ramah sambil terus berfikir.

Kenapa gerangan aku ingin diundang oleh ketua FLP Bengkulu? Hm..., tentulah untuk bersilaturahmi sambil sharing pengalaman? Tapi bagaimana mengatur waktu dengan setumpuk pekerjaan dikampus? Hm....

 

”Selamat ya Buk...?” Fauzul , mahasiswa ekonomi yang baru kukenal di FLP Sumbar bulan lalu itu tersenyum senang.

 

Fauzul telah membantuku mencari tokoh yang bersedia menjadi pembedah buku GANS, yang mengirimkan file puisi untuk acara selingan dan pembuka. Fauzul juga yang datang paling awal untuk persiapan di lokasi acara. Fauzul dan rekan-rekannya, aku banyak berhutang budi pada mereka.

 

”Berkat kerjasama kita semua Fauzul, Alhamdulillah...., Makasih banyak ya....”, aku benar-benar beruntung dipertemukan dengannya.

 

Setelah memberikan ”goresan sakti dari negeri sakura” di halaman pertama beberapa buku GANS lainnya, Elzam dan seorang temannya yang juga dari Bengkulu meminta kesediaanku untuk berfoto bersama. Didampingi para pengurus dan anggota FLP Sumbar, kamipun berbaris rapi untuk dijepret. Yah, dokumentasi foto begini juga perlu sekali, apalagi untuk laporanku ke Jepang nanti he he....(kameraku? Oh...ia telah tiba-tiba rusak sesaat sebelum acara dimulai… hiks).

 

”Mbaaak...., buku aku juga ditanda tangani doong...!” Rina, gadis PR panitia pesta buku yang spesial datang dari Jakarta inipun ternyata tak mau ketinggalan, berteriak sambil sibuk berbenah untuk acara berikutnya, Bedah Buku Aisyah dilokasi yang sama.

 

”Iya saaay..., untukmu special, bukunya khusus dari aku aja ya...! kerja dulu sana!” balasku sambil melambai padanya.

 

Malamnya, saat kuceritakan melalui sms mengenai jalannya acara pada Teh Pipiet Senja yang merupakan penyunting akhir GANS dan berterima kasih atas kesempatan yang telah beliau berikan sehingga aku mendapatkan berbagai pengalaman berharga, seperti biasa Teh Pipiet membalas smsku dengan ceria:

 

”He he he,  daku ikut bahagia dinda! Ternyata nikmat ya jadi penulis?" balasnya. 

 

(bersambung)

11 comments:

  1. AlhamduliLlah ya, Mbak Henny. Saya ikut senang.

    Btw, Mbak bisa jadi peserta Silnas mewakili FLP Jepang di UI Depok?

    ReplyDelete
  2. Selamat ya Uni, seneng bacanya :-)
    Mudahan GANS laris manis :-p

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah Mbak Irma...
    Mba Nesia cerita bahwa Mba Irma, Mba Hermin dan Mba Aan yang paling sibuk ngurusin sampai GANS bisa terbit. Taihen datta mitaine.....Tapi InsyaAllah, niat baik dan semangat Mba tidak akan sia-sia....Jazakillah ya Mbak... Semoga jadi pahala... Amin...

    Oh iya, kemaren shalat zuhur rame sekali di mushalla bagian putri jurusan saya, jadi saya nekat mau shalat ditempat laki-laki yang lagi kosong, eeei gak disangka, nemuin buletin mahasiswa, Genta Andalas namanya. Sekali lirik, saya melihat GANS diresensi! pake fotonya lagi, bergandengan dengan buku Khadijah. Ntar deh kalau ada waktu saya ketikin ya..., kita lihat bagaimana mahasiswa menilai GANS

    BTW, Untuk Silnas FLP, wah..pengen ikut dan bertemu rekan semua dan para pendiri FLP..., tapi tampaknya peluangnya sempit Mba, ada beberapa seminar dalam dan luar negeri yang harus disiapkan untuk senmong saya. Mba Irma mesti doong....dan siapa lagi yang diutus Mba? saya doain lancar, and jangan lupa nulis laporan pandangan matanya di MP ya...biar saya bisa ngebayanginnya...he he
    Luv...

    catt;
    Mba, aduh, saya dulu udah transfer tapi lupa terus bilanginnya, 15 man rupiah gurai..daijoubu kana....tto...

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah Mbak Irma...
    Mba Nesia cerita bahwa Mba Irma, Mba Hermin dan Mba Aan yang paling sibuk ngurusin sampai GANS bisa terbit. Taihen datta mitaine.....Tapi InsyaAllah, niat baik dan semangat Mba tidak akan sia-sia....Jazakillah ya Mbak... Semoga jadi pahala... Amin...

    Oh iya, kemaren shalat zuhur rame sekali di mushalla bagian putri jurusan saya, jadi saya nekat mau shalat ditempat laki-laki yang lagi kosong, eeei gak disangka, nemuin buletin mahasiswa, Genta Andalas namanya. Sekali lirik, saya melihat GANS diresensi! pake fotonya lagi, bergandengan dengan buku Khadijah. Ntar deh kalau ada waktu saya ketikin ya..., kita lihat bagaimana mahasiswa menilai GANS

    BTW, Untuk Silnas FLP, wah..pengen ikut dan bertemu rekan semua dan para pendiri FLP..., tapi tampaknya peluangnya sempit Mba, ada beberapa seminar dalam dan luar negeri yang harus disiapkan untuk senmong saya. Mba Irma mesti doong....dan siapa lagi yang diutus Mba? saya doain lancar, and jangan lupa nulis laporan pandangan matanya di MP ya...biar saya bisa ngebayanginnya...he he
    Luv...

    catt;
    Mba, aduh, saya dulu udah transfer tapi lupa terus bilanginnya, 15 man rupiah gurai..daijoubu kana....tto...

    ReplyDelete
  5. Hallo Ima...
    Senang banget kalo Ima ikut senang, Alhamdulillah ya Ima, banyak sekali manfaatnya kita tergabung dalam MP ini, saya gabung di FLP Jepang dulu juga lewat jalur MP dulu hlo... he he

    Udah kelar buku dengan cerita lucu di luar negerinya? Sukses selalu ya...

    Wass..

    ReplyDelete
  6. uni...nanti kalau anti udah di Padang boleh nggak digangguin...(sekaligus belajar bisa menulis...)..he...he...he..

    ReplyDelete
  7. Selamat..... ya.... ikut seneng nih dengarnya...........

    ReplyDelete
  8. Boleh banget Anti..., asal dibawain mososiru pasta ya..., pengen..banget makan nabe dicemplungin kedalam misosiru itu he he
    Kapan pulang? btw, uni bukan pakar menulis hlo...

    ReplyDelete
  9. Trims Cahya...
    Cantik sekali headshotnya, bunga tulip ya? kireei...

    ReplyDelete