Andai kita jaga
Ingin melangkah saja hari ini
berhenti dibanyak tempat
rasakan mentari
Nikmati teduh pepohonan
lembut angin membelai
biru langit memeluk
bergandengan daun pakis
Rerumputan tumbuh memanjang
meliuk dirayu angin
Canda capung merah biru
kepak lembut kupu-kupu
tergoda keanggunan bunga liar
arakan semut bagai ular
dan bayi kumbang yang sedang makan
Sungguh kita beruntung
melihat dan rasakan
aneka perbedaan
Andai kita jaga
sebuah kebersamaan
bersahabat dengan alam
rajut indah temali kasihNya
Kanazawa, 10 Agustus 2005
Indahnya... andai 0,5 % saja stiap manusia mempunyai perasaan yg sama dalam dirinya dgn isi tulisan mba terhadap alam... i wish...
ReplyDeleteLovely pic! Amazing! Thanks for sharing.
ReplyDeleteKAlo liat ini...makin berasa kebesaran Allah...
ReplyDeleteLagi-lagi Henny dengan foto cantiknya sama bunga.
ReplyDeleteTeduh di mata. Teduh di hati...
puisi yang indah uni :)
ReplyDeletepuisi tentang alam dan kebesaran-Nya
Bagus sekali puisi dan gambarnya!
ReplyDeletewaduuh uni kok pinter banget sih pilih lokasi buat poto... cantik deh. puisinya juga indah...
ReplyDelete
ReplyDeleteKira-kira berapa persenkah dalam kenyataannya sekarang ini yang punya perasaan reltif sama dengan isi puisi ini?
Jadi pengen tahu...(berfikir)
Thanks Mas A
ReplyDeleteKira-kira berapa persenkah dalam kenyataannya sekarang ini yang punya perasaan relatif sama ?
Jadi pengen tahu...(berfikir)
Thanks Mas A, semoga misi-misi cinta alamnya mendulang sukses selalu...
ReplyDeleteKira-kira berapa persenkah dalam kenyataannya sekarang ini yang punya perasaan relatif sama ?
Jadi pengen tahu...(berfikir)
Thanks Mas A, semoga misi-misi cinta alamnya mendulang sukses selalu...
ReplyDeleteKira-kira berapa persenkah dalam kenyataannya sekarang ini yang punya perasaan relatif sama ?
Jadi pengen tahu...(berfikir)
Thanks Mas A, semoga misi-misi cinta alamnya mendulang sukses selalu...
Hi Flavia, thanks
ReplyDeletePlease tell me about your stars sometime
Amin...
ReplyDeletepa kabar Mba Lea?
Alhamdulillah...
ReplyDeletepa kabar Mba Lea?
Alhamdulillah...
ReplyDeletepa kabar Mba Lea?
Dear all,
ReplyDeleteterima kasih sekali atas komennya, ingin membalas semua, tapi sepertinya sedang ada masalah teknis, jadi ngereplynya tersendat dan jadi keluar berulang...
Nanti saya coba lagi...
Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini
Henny
mbak bagus sekali bunganya :)
ReplyDeleteKalimat yang indah, Mba Wanda...
ReplyDeleteTerima kasih...
(fotonya cari-cari yang rada pas ajah he he)
Isinya pengennya begitu Fahrul...entahlah dengan cara penulisannya
ReplyDeleteGelap...
Semoga nanti bisa dipakai untuk proses belajar yach...(sambil menunggu ada yang mau mengoreksi)
Apakabar Mas Wisnu?
ReplyDeleteKok melihat ke dinding terus sih? malu ya hi hi
Hallo Mba Suci...
ReplyDeleteTadinya target fotonya adalah bunga dalam berbagai varietas, tapi belum mekar semua, jadinya kita mejeng dulu he he. Setelah itu lupa balik lagi hiks
Hallo Mba Inay...
ReplyDeleteBunganya sederhana saja kok Mba, orang sini menyebutnya Shobu. Kalau di Indonesia, bunganya saja mirip bunga Kana (jadi ingat cerita Ibu Jempol). Mekar dibulan Juni.
Apa kabar...?
Assalaamu''alaykum Mbak Henny,
ReplyDeleteSubhanallah, bumi Allah indah sekali ya...
Pa kabar? Semoga sekeluarga sehat selalu ... Ada rencana nerusin postdoc di Kanazawa mbak?
Salam kangen
QS An Nisaa' 4 : 100. "Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak".
Waalaikumsalam Mba Vita...
ReplyDeleteIya Ya Mba, dengan memperhatikan sekitar, benar-benar membuat kita bersyukur ya...
InsyaAllah belum melanjutkan dulu Mbak, kalau menuruti hati sih, ingin menikmati ketenangan sebagai Ibu buat sementara ini, semoga saja lancar, karena banyak yang "menggoda" juga he he
Salam kangen kembali...
(Headshotnya bagus, senang liat sikecil berjilbab)
Capung dan Kupu dah mulai hilang di Kota. Kalo Semut yang mengular dimana-mana mungkin berbagi makan dengan penduduk kota. Bayi kumbang apalagi, ndak pernah nampak tuch. Kemana perginya mereka ya?
ReplyDeleteah iya bunga kana, duh jadi rindu rumah mbak :(. btw. ceirta ibu jempol itu yang mana ya mbak? hehehe..lupa eui..btw kabar kami di sini baik mbak :)..trus makasih juga ya atas kiriman keduanya :), hari ini baru saya up load nih mbak..sun buat jilannisaa yaa
ReplyDeleteiya, harusnya kita memang bersahabat dgn alam ya mba'
ReplyDeleteagar alam terjaga, kitapun tak terancam bencana
Mungkin kalau ditengah kota, susah ketemu ya Mas Dodik, kecuali main ketaman kota (kalau ada) dan ke pinggirnya. Asyik hlo sekali-sekali ke pinggiran, apalagi yang ada sawah dan sungainya...(sambil membayangkan kampung halaman dan masa kecil yang indah he he)
ReplyDeleteIbu Jempol? hm..kudu liat contak dulu, tapi yang jelas beliau lagi diluar Indonesia, mungkin di Perancis (???). Beliau punya kebun yng luas dirumahnya dengan aneka bunga, dan punya ide menjadikan bunga Kana sebagai Tulipnya Indonesia, asal dikelola dengan profesional. Sudah lama juga tak mendengar kabar beliau sih, sejak ulang tahun menghilang...Semoga OK selalu...
ReplyDeleteTerimakasih Mba Inay, buat semuanya.... Saya belum chek email ke yahoo nih, jadi belum tahu apakah sudah ada konformasi dari moderator WRM.
Salam sayang buat anak-anak juga.... mmmmuah..
Yes! Mba Shanti benar...
ReplyDeleteDisamping itu, kita juga dibuat fresh dan bisa jadi bahagia, hanya dengan melihat dan menikmatinya...
Kapan-kapan kalau ada kopdar ke alam pengen ikut aah...
Ajak-ajak yah...Mba? (berharap-harap)
Yach jadi ingat kampung halaman dan masa kecil. Dan kita tidak bisa membaliknya?
ReplyDeleteMungkin kebahagiaannya justru disitu, mengenang, dan mensyukuri bahwa kita pernah melewatinya...
ReplyDeleteBahwa sebenarnya, kita ini amat beruntung...
Pendapat dadakan saya sih, bagaimana?
kalo' gak salah tgl 24 sept mau ada acara kopdar MP di Gunung Putri
ReplyDeletemain paint ball
diteruskan ke Kebun Raya Bogor, sesi foto2
mba' Henny tgl segitu udah di Indo belum ?
Yaah...belum...
ReplyDeletePake sesi foto-foto segala? wah serunya...
Jangan lupa semua di posting di MP ya...
Dengar cerita serunya aja udah nggak sabaran...
Thanks infonya Mba Shanti, saya ikutan yang berikutnya aja kalau masih ada kesempatan...someday...
Salam sayang ke keluarga dan teman-teman semua ya...
Beruntung??? Apa setiap senyum adalah keberuntungan atau bahkan orang yang menangis lebih beruntung?
ReplyDeletetidak selalu bisa diartikan begitu, tergantung, ada yang menangis saat bahagia, dan tersenyum menerima kenyataan pahit.
ReplyDeleteMengartikannya sangat tergantung dari sudut mana.
Kali ini saya membicarakan dari sisi positifnya, berusaha berfikir positif
insya Allah saya sampaikan salamnya ke teman2 MP ya mba' Henny ...
ReplyDeleteTerima kasih sebelumnya Mba Shanti ...
ReplyDeletepaling yang kenal juga dikit :))
Selamat ketemuan dan bergembira...
Indah banget puisinya mba Henny....
ReplyDelete:)
mba, kalo kita kopdar, ketemuan biasanya juga banyak yang baru sekali ketemu dan belum kenal sama sekali kog... tapi kita mah pede ajah hihihi... ayo mba kalau pulang ke Indo jangan kelewat yah kopdarnya, apalagi acara silaturahmi di Cipanas setelah lebaran di tempat mas Ciput... okew mba Henny... kita tunggu kehadiran nya loh....
kisses...
Puisinya sederhana banget Mba Ari...he he
ReplyDeletekalau kopdar itu kok sepertinya bakal seru ya...? habis kan di MP sudah heboh, kalau ketemuan beneran, pasti lebih heboh lagi ya...? gimana ..gitu...
Iya nih, Kopdar yang di Cipanas itu, kayaknya bakalan rame ya? saya ingat terus kok, sejak baca journal yang dulu itu. Semoga kita diberi kesempatan ketemuan ya...Amin...
Thanks Mba,
kisses balik...
Berfikir positif. Sebenarnya saya teringat pada suatu nasehat orang yang tingkatan keimanannya terus naik dia akan selalu banyak menangis dengan banyak yang kurang dari apa yang dikerjakannya. Dan bertanya Apakah hak-hak sudah dia kerjakan dengan penuh. Salam dari Jogja..
ReplyDeleteAsyik neh.
ReplyDelete