Monday, May 30, 2005

Rindu nan perih




Ibu, maafkanlah nanda yang belum bisa pulang ke rumah mungil kita
Tahun berlalu

Ibuku,
Wajahmu yang ringkih adalah pelitaku
Tatapan lembutmu adalah syurgaku
Kesederhanaanmu adalah panutanku


Ketegaranmu adalah guru terbaikku


Saat ini
Tak bisa kurengkuh wajahmu
Tak bisa kupeluk lemah ragamu

Yang selalu tidur dengan ganjalan beberapa
lembar pakaian diperutmu

Penghangat itu
Tapi tak pernah
berhenti kurasakan kedalaman
cintamu


Tapi kudengarkan
sangat jelas do’a yang kau
panjatkan buatku


Ibu,
jelas kuingat ketika pertama kali kuperlihatkan
gadisku dihadapanmu

Ku katakan
betapa ia adalah bagian dari diriku


Ku katakan
betapa tak bertepi cintaku


Kau katakan
Begitulah kasih Ibu anakku


Ibu, tak bisa kubayangkan andai ku terpisah dari gadisku


Tak sanggup aku


tapi


Belum juga kukurimkan lembaran foto gadisku 


Pengobat rindu


Tahun  berlalu

No comments:

Post a Comment